Setelah makanan siap dan waktu menunjukkan pukul 07.00, petugas katering, dengan posisi berjajar melakukan seremonial mempersilahkan tamu Hotel untuk memulai menikmati sarapan pagi. Begitu selesai seremonial tersebut, dengan berurutan satu per satu tamu hotel, menuju ke meja makanan yang tersedia. Mengikuti teman teman yang lain, sayapun mengambil roti, selai, pisau, sumpit, nasi yang sudah di cetak seperti potongan roti, beberapa jenis sayur yang berwarna warni yang belum pernah saya lihat sebelumya, dan sayur berkuah seperti sup. Benar-benar berbeda dengan di Indonesia, tidak hanya jenis makanannya, tetapi juga rasa dan cara memakannya yang tidak menggunakan sendok tetapi menggunkan sumpit. Benar benar hal baru, lidah dan perutpun terasa protes, seakan akan menolak dengan apa yang saya masukkan. Sebuah tantangan baru, yang harus segera saya taklukkan. Alhamdulillah untuk setiap breakfast di hotel dengan menu yang hampir sama akhirnya dapat saya nikmati seakan-akan sudah seperti orang Jepang.
Udon nama makanan khas Jepang yang berupa Mie kuah dengan ukuran mie super besar. Dengan rasa yang sangat berbeda dengan mie di Indonesia, udon menjadi makanan baru bagi kami. Namun dengan menambahkan banyak daun bawang, rasa udon dapat terasa nikmat dan nyambung dengan rasa lidah Indonesia. Udon sangat cocok dimakan dalam keadaan masih agak panas, apalagi di Jepang temperatur udara sangat rendah, sehingga udon sangat cocok untuk menghangatkan badan. Udon biasa dimakan bersama dengan aneka gorengan, seperti udang tepung, ubi goreng dan semacan bakwan dari aneka sayuran.