Kejujuran sebagian dari iman. Kejujuran sebagai cermin kehidupan. Mungkin Smart Parents pernah mendengar ungkapan-ungkapan itu. Namun, sebenarnya apa sih definisi dari jujur? Menurut Zuriah (2008: 49), jujur adalah suatu nilai dan prinsip yang harus ditanamkan dalam diri seseorang sejak pendidikan dasar. Ya, sejak pendidikan dasar, sepenting itulah penanaman perilaku jujur pada seseorang, dalam hal ini anak-anak.
Pionir penanaman perilaku jujur pada anak adalah Anda, smart parents. Sebagai orang tua, harus menyadari bahwa perilaku jujur tidak muncul sendiri, melainkan harus diajarkan dan terus diasah agar semakin mengakar pada diri anak. Jika sudah mengakar kuat maka anak akan terus memegang prinsip kejujuran meskipun sedang menghadapi situasi sulit. Dengan demikian, anak akan terhindar dari berbagai perilaku tercela mulai dari sekarang hingga di masa depannya.
Nah, ada beberapa cara nih yang dapat smart parents coba terapkan sebagai tips untuk menanamkan kejujuran pada diri anak. Berikut tips-tipsnya.
1. Perkenalkan kejujuran
Perkenalan merupakan awal dari memulai hubungan. Begitu juga dengan kejujuran, smart parents bisa mengenalkan makna kejujuran pada anak terlebih dahulu agar tercipta hubungan erat di antara mereka. Perkenalan bisa dilakukan dengan menceritakan dongeng yang mengandung pesan tentang pentingnya perilaku jujur atau kerugian bila seseorang berbohong. Bahkan dari peristiwa sehari-hari yang dapat dijadikan sebagai contoh perilaku jujur.
2. Jadi role model
Dalam kehidupan sehari-harinya, anak selalu bertemu dengan orang tuanya. Pada kurun waktu itu, anak akan mengamati perilaku orang tuanya dan cenderung meniru. Oleh karena itu, orang tua perlu berhati-hati dalam bersikap, termasuk dalam hal kejujuran. Jika ingin anak memiliki perilaku jujur maka mulailah dari diri Anda. Hindari berbohong padanya maupun orang lain meskipun hanya kebohongan yang dianggap kecil.
Selain itu, biasakan juga untuk mengakui kesalahan meskipun pada anak Anda. Meminta maaf jika melakukan kesalahan, seperti berbohong, kepada mereka. Dengan begitu, anak akan meniru perilaku Smart Parents tersebut. Ketika hal itu terjadi, jadikanlah peristiwa itu untuk mengajarkannya memaafkan kesalahan orang lain, dengan memaafkan kesalahan anak tanpa marah ataupun membentaknya.
3. Apresiasi kejujuran
Menurut Jane Nelsen, anak rentan melakukan kebohongan karena ia merasa takut dihukum atau mengecewakan orang tuanya. Alasan itu membuat mereka memilih untuk berbohong jika melakukan kesalahan demi terhindar dari hukuman dan mengecewakan orang tuanya. Oleh karena itu, ketika anak berani berbicara jujur, smart parents harus mengapresiasinya dengan pujian. Berusahalah untuk fokus pada kejujurannya daripada hukuman untuk kesalahannya.
4. Hindari memberi label “pembohong”
Apakah smart parents pernah mendapati anak sedang berbohong? Apa yang smart parents lakukan? Hmm… yang jelas jangan sampai menyebutnya sebagai “pembohong”, ya. Hal itu dapat menyakiti hati anak, bahkan membuatnya semakin takut berbicara yang sebenarnya.
Gunakan kata-kata persuasif yang dapat memancing keberaniannya untuk bersikap terbuka kepada orang tua. Kemudian berikanlah waktu dan kepercayaan bahwa Anda tidak akan marah jika ia berbicara jujur. Namun, jangan mencoba menginterogasi atau menekannya, ya.
5. Jujur + sopan santun = menghargai
Kejujuran sangat penting, tetapi sopan santun tidak kalah penting. Berperilaku jujur bukan berarti mengubah anak menjadi seseorang yang tidak menghargai dan mudah menyakiti orang lain. Smart Parents harus menanamkan perilaku jujur dengan memberi batasan berupa perilaku sopan santun. Jangan sampai anak tidak sengaja berbicara kasar terhadap orang lain karena prinsip kejujurannya. Jadi, tanamkan perilaku jujur yang diiringi pengetahuan untuk tetap menghargai perasaan orang lain ya smart parents.
Nah, sekarang waktunya smart parents mencoba menerapkan tips menanamkan kejujuran pada diri anak di atas. Kejujuran harus dilakukan di mana pun dan kapan pun. Misalnya, saat sedang melaksanakan ujian, seharusnya anak mengerjakan dengan usahanya sendiri bukan menyontek. Hal ini tentu harus diantisipasi oleh orang tua. Selain dengan menanamkan kejujuran, Smart Parents juga dapat menuntun anak untuk bergabung di ruangbelajar. Dengan begitu, anak dapat mengasah kemampuannya dengan mengerjakan latihan soal yang telah disediakan.
yes, i like this posting
thank u for ur support