SMP Muhammadiyah 2 Cilacap adalah salah satu sekolah menengah pertama yang sudah merintis menggunakan teknologi dalam setiap kegiatan pembelajaran salah satunya di kelas Multimedia . Hal tersebut sesuai dengan konsep TPACK yang kencar dicanangkan dalam pembelajaran. TPACK ( Technological Pedagogic Content Knowledge )merupakan pembelajaran yang menggunakan penerapan gabunagan sistem pendidikan yang mengedepankan teknologi dan aplikasi ( konten )tertentu dalam pembelajaran. Di SMP Muhammadiyah 2 Cilacap pendidik dan peserta didik sama-sama memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
Kita tentu sudah merasakan adanya perubahan-perubahan pembelajaran abad 21 meliputi perubahan pada pola pembelajaran, perubahan orientasi kebutuhan, dan perubahan kebiasaan-kebiasaan belajar peserta didik abad 21. Perkembangan teknologi telah berpengaruh besar terhadap proses pendidikan sehingga berdampak terhadap perubahan peran guru. Sebagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad 21 telah mengubah karakteristik peserta didik sehingga memerlukan orientasi dan cara pembelajaran yang inovatif. Penyesuaian peran pendidik perlu dilakukan utamanya karena adanya perubahan karakteristik peserta didik generasi mileneal menjadi karakteristik generasi z.
Penulis merupakan salah satu pendiidk mata pembelajaran Bahasa Indonesia yang sedang berusaha mengoptimalkan minat dan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Muuhammadiyah 2 Cilacap. Menurut penulis meskipun mata pelajaran yang sudah diberikan dari jenjang SD hingga SMP namun minat dan hasil peserta didik masih sebatas tuntas dengan nilai minimal.
Sehubungan dengan hal tersebut pembelajaran inovatsi yang telah dilakukan penulis adalah dengan pemanfaatan teknologi dalam hal penggunaan power point. Media power point di buat dengan dengan desain dan grafik-grafik yang sesuai di setiap materi yang di sampaikan dalam pembelajaran sedemikian menarik agar peserta didik merasa tidak bosan dan jenuh.
Sebelum pembelajaran dilakukan dengan inovasi-inovasi tersebut hasil rata-rata nilia tugas peserta didik di kelas hanya sekitar 70 karena kegiatan pembelajaran kurang variatif dan cenderung berpusat pada guru dan buku. Akan tetapi setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan power point nilai rata-rata peserta didik meningkat di tas KKM pembelajaran juga menjadi lebih interaktif dalam bertanya dan menanggapi umpan daro pendidik. Peserta didik lebih aktif mengikuti kegiatan pembelajaran yang memiliki variasi kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan perubahan-perubahan tersebut dapat kita simpulkan pembelajaran telah melewati tiga berupa input, proses , dan output. Berdasarkan tahapan proses pembelajaran yang telah disusun pendidik, pendidik memiliki hipotesa pembelajaran dengan memanfaatkan ketertarikan peserta didik dengan teknologi dalam meningkatkan minat dan hasil belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.